Minggu, 06 Februari 2011

Memilih cinta



Semua orang juga tahu, cinta itu buta. Kadang begitu indah tak terlukiskan kadang begitu menyakitkan menyayat hati. Cinta itu pilihan, ketika kita mencintai seseorang berarti kita telah memilihnya, ketika kita tetap setia kepada orang tersebut itu pilihan dan ketika kita menghabiskan seluruh hidup untuk bersamanya itu juga pilihan kita.
Maka kadang kita berpikir dan bertanya seperti apakah pilihan yang terbaik untuk kita. Pada dasarnya kita selalu menginginkan kesempurnaan, padahal kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Itu memang tidak salah, tetapi juga kurang tepat. Setiap manusia diciptakan tidak sama bahkan saudara kembar sekalipun.
Cinta bagaikan tumbuhan, ketika kita memutuskan untuk menanam bunga tertentu, kita harus terus merawatnya agar ia tidak mati kehausan atau diserang hama. Sama seperti cinta kita, kita juga harus merawatnya, agar ia tidak mati.
Pilihlah tanaman yang bermanfaat untukmu, sama seperti cinta. Pilihlah seseorang yang berkata "Who you are? And this is me" dan jangan pilih yang bertanya "What do you have for me?". Ketika kamu memilih yang pertama, ia adalah orang yang akan mencintaimu asal kau jujur dan mau menerimanya apa adanya, baginya memilih dan mencintaimu adalah anugerah terbesar yang diberikan tuhan padanya, yang ia minta hanya kejujuran dan keikhlasan untuk mencintainya dan selama kamu ada ia akan terus mencintaimu. Ketika kau memilih yang kedua, ia adalah orang yang berpura-pura mencintaimu, tidak ada rasa cinta sama sekali, selagi kau bisa membahagiakannya ia akan terus bersandiwara demi dirimu.
Dan ketika kita sudah memilih siapa ia, akan muncul pertanyaan bahwa pantaskah ia untuk kita. Ingatlah, tidak ada yang sempurna begitupun ia. Semua pasti punya kelebihan dan kekurangan. Pada dasarnya untuk mencintainya anda harus menerimanya apa adanya seperti apapun bentuk kekurangannya, karena ketika kita sudah merasa ikhlas menerima kekurangannya akan muncul dalam hati kita perasaan yang luar biasa ketika mengetahui kelebihan apa yang dimilikinya dan senantiasa semakin besar rasa cinta kita padanya.

"Dan karena cinta itu pilihan. Kalah, Menang, Sedih, Senang. Apabila belum siap memilih jangan sekali-kali menggigit kue bernama cinta."

0 komentar:

Posting Komentar

Followers